Kasus Diare
Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan baru saja masuk dirawat di Bangsal Anak RS. Hasil anamnesis, orang tua anak mengatakan bahwa ia menderita demam, mencret-mencret mulai 2 hari yang lalu dengan frekuensi 8 kali dalam sehari, sulit disuruh makan dan minum. Keluarga mengatakan bahwa baru sekali ini anggota keluarga mereka dirawat di RS. Orang tua mengatakan bahwa mereka khawatir memikirkan kondisi anaknya.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan, keadaan umum: Sadar penuh (compos mentis), anak rewel, matanya cekung. Hasil pemeriksaan lain menunjukkan BB= 8,5kg, PB= 70cm. Suhu= 38,00C, Nadi 92kali/menit, Respirasi= 24kali/menit, Tekanan darah= 110/70 mmHg. Turgor kulit kembali lambat. Kulit kering, membran mukosa kering. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan : Haemoglobin: 12,2 gr/dl, Haematokrit: 35%, Eritrosit: 4,0(x106/µL), trombosit : 210.000/mm3, leukosit : 9500/µL, tidak ada darah dalam feses.
Diagnosis medis : gastroenteritis akut. Terapi / instrusi medis yang diberikan saat ini: injeksi intravena ampicillin 3x200mg, cairan intravena Ringer Lactat 1000ml/24jam.
A. Pengkajian (Data Fokus)
DO :
- BB: 8,5 kg LAB:
- PB: 70cm - HB: 12,2 gr/dl
- Suhu: 38,00C - Ht: 35%
- Nadi: 92kali/menit - Eritrosit: 4,0 (x106/µL)
- RR: 24kali/menit - Trombosit: 210.000/mm3
- Turgor kulit kembali lambat - Leukosit: 9500/µL
- Kulit kering - Tidak ada darah dalam feses
- Membrane mukosa kering
- Anak rewel
- Mata cekung
- Compos mentis
DS:
• Demam
• Mencret 2 hari dengan frekuensi 8kali sehari.
• Sulit disuruh makan dan minum.
• Baru sekali ini anggota keluarga mereka dirawat di RS.
• Orang tua mengatakan khawatir.
B. Analisis Data
Data
DO:
- Suhu: 38,00C
- Anak rewel
- Mata cekung
- Turgor kulit kembali lambat
- Kulit kering
- Membrane mukosa kering
DS:
• Demam
• Mencret 2 hari dengan frekuensi 8kali sehari.
Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan baru saja masuk dirawat di Bangsal Anak RS. Hasil anamnesis, orang tua anak mengatakan bahwa ia menderita demam, mencret-mencret mulai 2 hari yang lalu dengan frekuensi 8 kali dalam sehari, sulit disuruh makan dan minum. Keluarga mengatakan bahwa baru sekali ini anggota keluarga mereka dirawat di RS. Orang tua mengatakan bahwa mereka khawatir memikirkan kondisi anaknya.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan, keadaan umum: Sadar penuh (compos mentis), anak rewel, matanya cekung. Hasil pemeriksaan lain menunjukkan BB= 8,5kg, PB= 70cm. Suhu= 38,00C, Nadi 92kali/menit, Respirasi= 24kali/menit, Tekanan darah= 110/70 mmHg. Turgor kulit kembali lambat. Kulit kering, membran mukosa kering. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan : Haemoglobin: 12,2 gr/dl, Haematokrit: 35%, Eritrosit: 4,0(x106/µL), trombosit : 210.000/mm3, leukosit : 9500/µL, tidak ada darah dalam feses.
Diagnosis medis : gastroenteritis akut. Terapi / instrusi medis yang diberikan saat ini: injeksi intravena ampicillin 3x200mg, cairan intravena Ringer Lactat 1000ml/24jam.
A. Pengkajian (Data Fokus)
DO :
- BB: 8,5 kg LAB:
- PB: 70cm - HB: 12,2 gr/dl
- Suhu: 38,00C - Ht: 35%
- Nadi: 92kali/menit - Eritrosit: 4,0 (x106/µL)
- RR: 24kali/menit - Trombosit: 210.000/mm3
- Turgor kulit kembali lambat - Leukosit: 9500/µL
- Kulit kering - Tidak ada darah dalam feses
- Membrane mukosa kering
- Anak rewel
- Mata cekung
- Compos mentis
DS:
• Demam
• Mencret 2 hari dengan frekuensi 8kali sehari.
• Sulit disuruh makan dan minum.
• Baru sekali ini anggota keluarga mereka dirawat di RS.
• Orang tua mengatakan khawatir.
B. Analisis Data
Data
DO:
- Suhu: 38,00C
- Anak rewel
- Mata cekung
- Turgor kulit kembali lambat
- Kulit kering
- Membrane mukosa kering
DS:
• Demam
• Mencret 2 hari dengan frekuensi 8kali sehari.
Etiologi :: Diare
Problem :: Kekurangan volume cairan.
DO:
- Suhu: 38,00C
- Anak rewel
DS:
- demam
Etiologi :: Proses infeksi
Problem :: Hipertermi
DS:
• Mencret 2 hari dengan frekuensi 8kali sehari.
• Sulit disuruh makan dan minum.
Tidak nafsu makan Gangguan keseimbangan nutrisi
DS:
• Baru sekali ini anggota keluarga mereka dirawat di RS.
• Orang tua mengatakan khawatir.
Etiologi:: Proses hospitalisasi
• Mencret 2 hari dengan frekuensi 8kali sehari.
• Sulit disuruh makan dan minum.
Tidak nafsu makan Gangguan keseimbangan nutrisi
DS:
• Baru sekali ini anggota keluarga mereka dirawat di RS.
• Orang tua mengatakan khawatir.
Etiologi:: Proses hospitalisasi
Problem:: Perubahan proses keluarga.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d diare.
2. Hipertermi b.d proses infeksi.
3. Gangguan keseimbangan nutrisi b.d tidak nafsu makan.
4. Perubahan proses keluarga b.d proses hospitalisasi.
D. Tujuan dan Intervensi
a. Kekurangan volume cairan b.d diare.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 jam, kekurangan volume cairan dapat diatasi, ditujukan dengan keseimbangan elektrolit dan cairan dengan indicator:
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d diare.
2. Hipertermi b.d proses infeksi.
3. Gangguan keseimbangan nutrisi b.d tidak nafsu makan.
4. Perubahan proses keluarga b.d proses hospitalisasi.
D. Tujuan dan Intervensi
a. Kekurangan volume cairan b.d diare.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 jam, kekurangan volume cairan dapat diatasi, ditujukan dengan keseimbangan elektrolit dan cairan dengan indicator:
- Turgor kulit skala 4.
- Kelembapan membrane mukosa skala 4.
- Kecekungan mata ringan, skala 4
- Keseimbangan intake dan output skala 5.
- Anak tidak rewel, skala 3.
(Fluid/ Electrolyte Management)
a. Berikan cairan yang tepat.
b. Catat dengan akurat intake dan output.
c. Monitor TTV.
d. Monitor manifestasi dari ketidakseimbangan elektrolit.
e. Tingkatkan masukan cairan.
f. Monitor kehilangan cairan.
g. Atur kecepatan aliran IV. (13-14tts/menit)
h. Monitor efeksamping dari penambahan elektrolit.
i. Monitor tanda dan gejala retensi cairan.
j. Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit yang diresepkan.
k. Pertahankan tetesan elektrolit yang sesuai.
l. Kaji membrane mulut dan kulit pada perubahan cairan dan elektrolit.
m. Konsultasi dokter jika ada tanda gejala keseimbangan elektrolit memburuk.
n. Berikan suplemen tambahan sesuai resep.
b. Catat dengan akurat intake dan output.
c. Monitor TTV.
d. Monitor manifestasi dari ketidakseimbangan elektrolit.
e. Tingkatkan masukan cairan.
f. Monitor kehilangan cairan.
g. Atur kecepatan aliran IV. (13-14tts/menit)
h. Monitor efeksamping dari penambahan elektrolit.
i. Monitor tanda dan gejala retensi cairan.
j. Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit yang diresepkan.
k. Pertahankan tetesan elektrolit yang sesuai.
l. Kaji membrane mulut dan kulit pada perubahan cairan dan elektrolit.
m. Konsultasi dokter jika ada tanda gejala keseimbangan elektrolit memburuk.
n. Berikan suplemen tambahan sesuai resep.
b. Hipertermi b.d proses infeksi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam pasien akan menunjukan termoregulasi dengan indicator :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam pasien akan menunjukan termoregulasi dengan indicator :
- Peningkatan suhu kulit, skala 4.
- Hipertermi, skala 4
- Perubahan warna kulit, skala 5.
a. Monitor temperature tiap 2 jam.
b. Monitor warna kulit dan temperature.
c. Monitor dan laporkan tanda hipertermi.
d. Tingkatkan masukan cairan dan nutrisi adekuat.
e. Ajarkan indikasi hipertermi dan perawatan kegawatan yang tepat.(kepada keluarga)
f. Diskusikan pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative.(kepada keluarga)
g. Kolaborasi : Berikan obat antipiretik (Parasetamol sirup)
E. Managemen Terapi Anak Diare
Tujuannya:
b. Monitor warna kulit dan temperature.
c. Monitor dan laporkan tanda hipertermi.
d. Tingkatkan masukan cairan dan nutrisi adekuat.
e. Ajarkan indikasi hipertermi dan perawatan kegawatan yang tepat.(kepada keluarga)
f. Diskusikan pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative.(kepada keluarga)
g. Kolaborasi : Berikan obat antipiretik (Parasetamol sirup)
E. Managemen Terapi Anak Diare
Tujuannya:
- Mengkaji keseimbangan cairan elektrolit.
- Rehidrasi.
- Mengontrol terapi cairan.
- Memberikan informasi tentang diet yang adekuat.
Bayi tanpa tanda-tanda klinis dehidrasi tidak perlu ORT. Walaupun begitu bayi harus tetap menerima cairan yang direkomendasikan pada saat diare.
Hal yang Harus Diketahui Orang Tua Saat Anak Diare (usia 10bulan)
- Lanjutkan minum ASI atau susu formula dan diet sesuai usia.
- Sediakan cairan menggunakan infalyte, pedialyte dan rehydralyte.
- Bila diare masih terjadi/ lebih parah/ tidak berkurang selama tiga hari, beri bayi susu kedelai ( Isomil, Prosobee) daripada susu sapi. Susu kedelai dilanjutkan sampai diare hilang, hingga 3hari kemudian. Bila anak alergi laktosa beri susu kedelai.
- Berikan makanan lumat, missal buah diblender (saus apel, pisang, wortel).
- Cermati tanda dehidrasi dan laporkan secepatnya pada petugas kesehatan.
- Anak tidak buang air kecil lebih dari 6jam.
- Menangis tanpa airmata, mulut kering.
- Ubun-ubun cekung.
- Perubahan status mental.
- Ada darah dalam feses atau diare menjadi parah.
- Demam lebih dari 1010F.Diare ringan lebih dari 1 minggu.
Daftar Pustaka
Bulechek, Gloria M dkk.2008.Nursing Interventions Classification (NIC) fifth edition.USA: Mosby Elsevier
Echols, John M and Shadily, Hasan.1996.Kamus Inggris Indonesia.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Hockenberry,Wilson.2007.Wong’s Nursing Care of Infants and Children.St.Louis: Mosby Elsevier
James, Susan Rowen and Ashwill,Jean.2007.Nursing Care of Children.Canada: Saunders Elsevier
Moorhead,Sue dkk.2008.Nursing Outcomes Classification (NOC) fourth edition.USA: Mosby Elsevier
Nanda.2009.Nursing Diagnoses Definitions and Classification 2009-2010.USA:Willey-Blackwell